Manajemen stok yang baik memiliki banyak manfaat bagi kelangsungan bisnis. Beberapa tujuan utama dari manajemen stok antara lain:
- Menghindari Kekurangan Stok: Salah satu tujuan utama dalam manajemen stok adalah untuk memastikan barang selalu tersedia ketika dibutuhkan. Kekurangan stok dapat menyebabkan pelanggan kecewa dan beralih ke pesaing.
- Mengoptimalkan Ruang Penyimpanan: Dengan pengelolaan stok yang tepat, perusahaan dapat menghindari penumpukan barang yang tidak perlu, sehingga ruang penyimpanan dapat digunakan secara lebih efisien.
- Mengurangi Biaya Penyimpanan: Stok yang terlalu banyak akan meningkatkan biaya penyimpanan. Manajemen stok yang efisien akan membantu mengurangi biaya operasional, seperti biaya pergudangan, pengelolaan, dan asuransi.
- Memastikan Kelancaran Produksi: Dalam perusahaan manufaktur, manajemen stok bahan baku yang baik memastikan bahwa produksi dapat berjalan tanpa hambatan. Keterlambatan pasokan bahan baku dapat menyebabkan penundaan dalam produksi dan pengiriman.
- Meningkatkan Kepuasan Pelanggan: Dengan memastikan barang selalu tersedia dan bisa segera dikirimkan, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan menjaga loyalitas mereka.
Dalam hal ini, Sistem Manajemen Stok Barang bisa sangat membantu perusahaan melacak stok barang secara real-time, mengelola pesanan, serta memantau level stok dengan lebih efisien. Ada banyak software yang bisa mengelola manajemen stok barang ini. Dan salah satunya adalah, kita bisa memanfaatkan sebuah platform microsoft excel untuk membantu dalam memanajemen stok barang.
Dan pada posting kali ini, saya akan menunjukkan dan menyediakan sebuah formula excel yang dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh teman-teman yang memiliki usaha ataupun yang bekerja ataupun yang berkecimpung di dalam manajemen stok barang.
Formula excel ini bernama Aplikasi Excel Stok Barang. Ketika login ke dalam aplikasi excel stok barang ini, maka user akan masuk ke dalam form profil dari aplikasi excel stok barang seperti berikut ini :
Form profil aplikasi excel stok barang tersebut terdapat banyak menu. Dan sebagai awalan user bisa melakukan setting terlebih dahulu dengan mengklik Menu Setting, dan akan masuk ke dalam daftar menu setting seperti berikut ini :
Di dalam menu setting tersebut, terdapat setting satuan. Dan user bisa klik Menu Setting Satuan tersebut dan akan masuk ke dalam form setting satuan seperti berikut ini :
Di form setting satuan tersebut, user bisa menginput satuan barang. Dan selain satuan barang, user juga bisa menginput stok awal barang melalui Menu Stok Awal yang formnya seperti berikut ini :
Untuk menginput stok awal, di mana form input terdiri dari beberapa kolom yang perlu diisi, berikut adalah penjelasan tentang cara mengisi masing-masing kolom yang ada:
- Kolom Kode Barang. Kolom ini digunakan untuk mengisi kode unik atau nomor identifikasi barang. Kode barang biasanya merupakan kombinasi angka atau huruf yang membedakan setiap produk dalam sistem. Cara mengisi: Masukkan kode barang yang sudah ditentukan. Kode ini biasanya ada di sistem atau katalog barang perusahaan.
- Kolom Nama Barang. Kolom ini berisi nama dari barang yang akan dimasukkan ke dalam stok. Cara mengisi: Tulis nama lengkap barang dengan jelas dan sesuai dengan nama yang tercatat di katalog atau sistem inventaris perusahaan.
- Kolom Jumlah Stok Awal. Kolom ini mengisi jumlah stok yang ada pada awal periode pencatatan. Cara mengisi: Masukkan jumlah barang yang tersedia di awal periode. Misalnya, jika ada 100 unit barang, maka isikan angka 100.
- Kolom Satuan. Kolom ini digunakan untuk mengisi satuan ukuran dari barang yang dimaksud. Satuan ini bisa berupa unit, kotak, liter, kg, dsb. Cara mengisi: Pilih satuan yang sesuai dengan jenis barang yang diinput, seperti "pcs" untuk barang per unit, "kg" untuk berat, "liter" untuk volume, dsb. Dan untuk satuan sudah terdapat data validasi yang sumber satuannya berasal dari setting satuan.
- Kolom Harga Beli. Kolom ini digunakan untuk mencatat harga beli barang dari pemasok atau produsen. Cara mengisi: Masukkan harga beli barang per satuan sesuai dengan yang tercatat dalam transaksi pembelian barang atau harga yang disepakati dengan pemasok. Misalnya, jika harga beli per unit barang adalah Rp 50.000, maka isikan harga tersebut.
- Kolom Harga Jual. Kolom ini berfungsi untuk mencatat harga jual barang kepada konsumen atau pelanggan. Cara mengisi: Isikan harga jual per unit barang. Misalnya, jika harga jual barang adalah Rp 75.000, maka isikan angka tersebut.
- Kolom Nama Produsen. Kolom ini digunakan untuk mengisi nama produsen atau pabrik yang memproduksi barang. Cara mengisi: Tulis nama perusahaan atau produsen yang memproduksi barang tersebut. Misalnya, "PT XYZ" jika itu adalah produsen barang yang dimaksud.
- Kolom Nomor Registrasi. Kolom ini mencatat nomor registrasi barang, biasanya berupa nomor pendaftaran resmi yang diberikan oleh badan berwenang atau nomor sertifikasi yang terkait dengan barang tersebut. Cara mengisi: Masukkan nomor registrasi yang sesuai dengan barang. Ini bisa berupa nomor registrasi produk atau sertifikat barang, misalnya dari badan BPOM (untuk produk makanan atau obat).
Untuk menginput saldo awal hutang piutang pada form tersebut. berikut adalah penjelasan tentang cara mengisi masing-masing kolom yang ada:
- Kolom Tanggal Invoice. Kolom ini digunakan untuk mencatat tanggal terbitnya invoice atau faktur yang berkaitan dengan transaksi pembelian atau penjualan. Cara mengisi: Masukkan tanggal yang tercatat pada invoice.
- Kolom Nomor Invoice. Kolom ini digunakan untuk mencatat nomor unik dari invoice yang diterbitkan untuk transaksi tersebut. Nomor invoice adalah identitas transaksi yang biasanya terdiri dari angka atau kombinasi huruf dan angka. Cara mengisi: Tulis nomor invoice sesuai dengan yang tercatat pada dokumen invoice pembelian atau penjualan.
- Kolom Nama Mitra. Kolom ini berisi nama mitra bisnis atau pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut, bisa berupa pemasok (untuk hutang) atau pelanggan (untuk piutang). Cara mengisi: Masukkan nama mitra yang tertera pada invoice. Jika transaksi pembelian, ini adalah nama pemasok, dan jika transaksi penjualan, ini adalah nama pelanggan.
- Kolom Harga Invoice Pembelian. Kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah total harga dari invoice pembelian barang atau jasa yang harus dibayar kepada pemasok. Cara mengisi: Masukkan total harga yang tertera pada invoice pembelian. Ini adalah jumlah yang Anda hutangi kepada pemasok sebelum diskon dan pembayaran lain.
- Kolom Harga Invoice Penjualan. Kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah total harga dari invoice penjualan barang atau jasa yang diterima dari pelanggan, yang menjadi piutang yang harus dibayar oleh pelanggan. Cara mengisi: Masukkan total harga yang tertera pada invoice penjualan. Ini adalah jumlah yang harus dibayar oleh pelanggan kepada Anda.
- Kolom Diskon. Kolom ini berfungsi untuk mencatat jumlah diskon yang diterapkan pada transaksi, baik untuk pembelian maupun penjualan. Cara mengisi: Masukkan jumlah diskon yang diberikan pada transaksi tersebut. Jika diskon diberikan, maka jumlahnya akan dikurangi dari harga invoice. Formatnya misalnya Rp 10.000.
- Kolom Sisa Harus Dibayar. Kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah sisa pembelian dan penjualan barang yang masih harus dibayar yang berasal dari sisa pembayaran tahun sebelumnya. Cara mengisi: Inputlah nilai sisa pembelian dan penjualan barang yang masih harus dibayar yang berasal dari sisa pembayaran tahun sebelumnya. Misalnya, jika harga invoice pembelian/penjualan adalah Rp 450.000, diskon sebesar Rp 20.000, dan sisa yang harus dibayar (hutang/piutang pembelian/penjualan) Rp85.000, maka sisa yang harus dibayar yang di input adalah Rp85.000.
- Kolom Yang Sudah Dibayar. Kolom ini akan terisi secara otomatis setelah user menginput jumlah sisa yang harus dibayar ( saldo hutang/piutang ).
- Kolom Jenis Mitra. Kolom ini digunakan untuk memilih jenis mitra yang terkait dengan transaksi. Pilih antara Mitra Penjual atau Mitra Pembeli, tergantung pada peran mitra dalam hubungan bisnis Anda. Cara mengisi: Pilih salah satu opsi dari dropdown (atau pilihan lainnya) yang tersedia: Mitra Penjual: Pilih jika mitra tersebut adalah pihak yang menjual barang atau jasa kepada Anda. Mitra Pembeli: Pilih jika mitra tersebut adalah pihak yang membeli barang atau jasa dari Anda.
- Kolom ID Mitra. Kolom ini digunakan untuk mencatat ID unik yang diberikan kepada setiap mitra dalam sistem. ID ini bisa berupa nomor atau kode yang membedakan mitra satu dengan yang lainnya. Cara mengisi: Masukkan ID unik yang sudah ditentukan oleh sistem atau perusahaan untuk mitra ini.
- Kolom Nama Mitra. Kolom ini digunakan untuk mencatat nama lengkap dari mitra, baik itu nama perusahaan (untuk mitra bisnis) atau nama individu (untuk mitra personal). Cara mengisi: Masukkan nama mitra yang tertera di dokumen atau kontrak bisnis. Pastikan penulisan nama sesuai dengan yang tercatat resmi, misalnya "PT ABC" atau "John Doe" jika mitra adalah individu.
- Kolom Nama UP Mitra. Kolom ini digunakan untuk mencatat nama orang yang bertanggung jawab sebagai Quality Control (QC) di pihak mitra. Nama UP biasanya diisi jika mitra adalah pemasok (penjual) dan Anda perlu mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas kualitas barang. Cara mengisi: Masukkan nama lengkap orang yang bertanggung jawab sebagai QC di perusahaan mitra. Jika tidak ada QC yang dikenal, Anda bisa menginput kembali nama mitra yang sama pada kolom nama mitra pada kolom ini
- Kolom Nomor KTP QC. Kolom ini digunakan untuk mencatat nomor KTP (Kartu Tanda Penduduk) dari orang yang bertanggung jawab sebagai QC di mitra tersebut. Nomor KTP digunakan untuk memverifikasi identitas orang yang bertanggung jawab atas kualitas barang atau jasa. Cara mengisi: Masukkan nomor KTP yang valid dan sesuai dengan data identitas resmi orang yang bertanggung jawab. Pastikan nomor KTP yang dimasukkan benar dan sesuai dengan identitas yang tercatat di sistem.
- Kolom NPWP Mitra. Kolom ini digunakan untuk mencatat nomor pokok wajib pajak (NPWP) dari mitra, baik itu perusahaan atau individu, yang merupakan identitas pajak resmi untuk kepentingan administrasi pajak. Cara mengisi: Masukkan nomor NPWP mitra yang sesuai dengan dokumen yang dimiliki oleh mitra. Pastikan nomor NPWP yang dimasukkan valid dan sesuai dengan data resmi dari Direktorat Jenderal Pajak.
- Kolom Alamat Mitra. Kolom ini digunakan untuk mencatat alamat lengkap mitra, yang bisa berupa alamat perusahaan (untuk mitra bisnis) atau alamat pribadi (untuk mitra individu). Cara mengisi: Masukkan alamat lengkap mitra, termasuk nama jalan, nomor rumah/gedung, RT/RW, kota, kecamatan, dan kode pos. Pastikan alamat yang dimasukkan jelas dan sesuai dengan data resmi yang terdaftar.
- Kolom Nomor Telepon Mitra. Kolom ini digunakan untuk mencatat nomor telepon atau kontak yang dapat dihubungi dari mitra. Cara mengisi: Masukkan nomor telepon mitra yang valid dan dapat dihubungi. Pastikan nomor telepon yang dimasukkan sesuai dengan data yang tercatat dan dapat digunakan untuk komunikasi.
- Kolom Tanggal. Kolom ini digunakan untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi pembelian atau penjualan barang. Tanggal ini penting agar memudahkan dalam melacak waktu terjadinya mutasi barang dan mengelola laporan persediaan barang sesuai dengan waktu transaksi.
- Kolom Nomor Invoice. Kolom ini digunakan untuk mencatat nomor invoice atau faktur yang diterbitkan untuk transaksi penjualan atau pembelian barang. Nomor invoice membantu dalam mengidentifikasi transaksi secara unik dan memudahkan pencocokan antara transaksi yang tercatat dengan dokumen resmi yang diterbitkan. Untuk satu invoice bisa untuk lebih dari satu barang.
- Kolom Nama Mitra. Kolom ini digunakan untuk mencatat nama mitra yang terlibat dalam transaksi pembelian atau penjualan. Nama mitra merujuk pada pihak yang membeli atau menjual barang kepada perusahaan. Kolom ini sudah dilengkapi dengan pilihan data validasi nama mitra yang sudah terdaftar, sehingga memudahkan dalam memilih nama mitra yang tepat dan mengurangi kesalahan input.
- Kolom Nama Barang. Kolom ini digunakan untuk mencatat nama barang yang dijual atau dibeli. Seperti kolom nama mitra, kolom ini juga dilengkapi dengan pilihan data validasi nama barang yang sudah terdaftar, sehingga memudahkan pengguna dalam memilih nama barang yang sesuai.
- Kolom Mutasi Barang Masuk. Kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah barang yang masuk ke dalam gudang sebagai hasil dari pembelian. Pada transaksi pembelian, jumlah barang yang masuk akan dicatat di kolom ini untuk memperbarui stok barang yang ada di gudang. Jika transaksi adalah pembelian, maka kolom ini akan diisi dengan jumlah barang yang dibeli.
- Kolom Mutasi Barang Keluar. Kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah barang yang keluar dari gudang sebagai hasil dari penjualan. Pada transaksi penjualan, jumlah barang yang terjual akan dicatat di kolom ini untuk mengurangi stok barang yang ada di gudang. Jika transaksi adalah penjualan, maka kolom ini akan diisi dengan jumlah barang yang terjual.
- Tanggal: 20/11/2024
- Nomor Invoice: INV-001
- Nama Mitra: Toko ABC
- Nama Barang: Laptop ABC
- Mutasi Barang Masuk: 10
- Mutasi Barang Keluar: (kosong)
- Tanggal: 20/11/2024
- Nomor Invoice: INV-002
- Nama Mitra: Customer XYZ
- Nama Barang: Laptop ABC
- Mutasi Barang Masuk: (kosong)
- Mutasi Barang Keluar: 5
- Kolom Tanggal Bayar. Kolom ini digunakan untuk mencatat tanggal pembayaran yang dilakukan oleh mitra atau oleh perusahaan untuk transaksi barang keluar dan barang masuk. Tanggal pembayaran akan menunjukkan kapan pembayaran terjadi dan berguna untuk mencatat transaksi sesuai dengan waktu yang tepat. Ini juga penting untuk proses pencocokan pembayaran dengan faktur atau invoice yang terkait.
- Kolom Nomor Invoice. Kolom ini digunakan untuk mencatat nomor invoice yang terkait dengan pembayaran yang dilakukan. Kolom ini sudah dilengkapi dengan pilihan nomor invoice yang berasal dari inputan mutasi barang. Ketika user memilih nomor invoice, aplikasi akan otomatis menginformasikan detail harga pembelian dan penjualan, seperti nama mitra, harga pembelian dan penjualan, serta sisa pembayaran yang harus dilakukan.
- Kolom Cara Bayar. Kolom ini digunakan untuk mencatat metode pembayaran yang digunakan, apakah pembayaran dilakukan secara Cash (tunai) atau Transfer (melalui rekening bank). Kolom ini sudah dilengkapi dengan pilihan data validasi yang memungkinkan pengguna memilih antara dua opsi yang telah tersedia: Cash atau Transfer.
- Kolom Nama Bank
- Kolom ini digunakan untuk mencatat nama bank jika pembayaran dilakukan melalui transfer bank. Kolom ini hanya perlu diisi jika cara pembayaran yang dipilih adalah Transfer. Nama bank ini membantu dalam mencatat sumber pembayaran jika ada lebih dari satu bank yang digunakan dalam transaksi.
- Kolom Nomor Rekening. Kolom ini digunakan untuk mencatat nomor rekening yang digunakan untuk pembayaran melalui transfer bank. Seperti kolom nama bank, kolom ini hanya diisi jika pembayaran dilakukan melalui Transfer. Nomor rekening memudahkan untuk memverifikasi dan melacak transaksi keuangan.
- Kolom Nilai Pembelian. Kolom ini digunakan untuk mencatat nilai total pembelian yang tercatat dalam invoice terkait. Nilai pembelian ini akan diambil dari data yang ada pada invoice terkait, yang mencakup harga barang setelah diskon, dan akan diisi otomatis berdasarkan nomor invoice yang dipilih. Ini menunjukkan total pembelian barang yang diterima oleh perusahaan.
- Kolom Nilai Penjualan. Kolom ini digunakan untuk mencatat nilai total penjualan yang tercatat dalam invoice terkait. Nilai penjualan ini akan diambil dari data invoice penjualan yang dipilih. Seperti kolom nilai pembelian, kolom ini akan diisi otomatis berdasarkan nomor invoice yang dipilih, dan akan mencakup harga jual setelah diskon.
- Kolom Discount. Kolom ini digunakan untuk mencatat nilai diskon yang diberikan pada transaksi pembelian atau penjualan. Kolom ini akan menampilkan nilai diskon yang diterapkan pada transaksi, baik pada pembelian maupun penjualan, dan dihitung berdasarkan diskon yang tertera pada invoice. Jika ada diskon, nilai ini akan mengurangi nilai pembelian dan penjualan.
- Kolom Informasi Pembayaran. Kolom ini akan menampilkan informasi terkait pembayaran setelah invoice dipilih, termasuk sisa pembayaran. Ketika nomor invoice dipilih, aplikasi secara otomatis akan menampilkan informasi yang terkait dengan transaksi tersebut
- Tanggal Bayar: 16/11/2024
- Nomor Invoice: INV-001
- Cara Bayar: Transfer
- Nama Bank: Bank XYZ
- Nomor Rekening: 1234567890
- Nilai Pembayaran Pembelian: Rp 4.500.000
- Nilai Pembayaran Penjualan: (kosong)
- Discount: Rp 500.000
- Semua Pembelian: Menampilkan seluruh transaksi pembelian barang tanpa mempedulikan status pembayaran.
- Pembelian Lunas: Menampilkan hanya pembelian yang sudah dibayar penuh (lunas).
- Pembelian Belum Lunas: Menampilkan pembelian yang belum dibayar penuh, menunjukkan sisa hutang yang masih harus dibayar.
- Semua Penjualan: Menampilkan seluruh transaksi penjualan barang tanpa mempedulikan status pembayaran.
- Penjualan Lunas: Menampilkan hanya penjualan yang sudah dibayar penuh (lunas).
- Penjualan Belum Lunas: Menampilkan penjualan yang belum dibayar penuh, menunjukkan sisa hutang yang masih harus dibayar oleh pelanggan.