Showing posts with label OP. Show all posts
Showing posts with label OP. Show all posts

Penyesuaian Formula Excel Penghitungan PPh 21 Atas Gaji Yang Sifatnya Berubah-Ubah Agar Tidak Terjadi Kelebihan Bayar Yang Signifikan Di Akhir Tahun Pajak

 

Pada posting kali ini, saya akan membahas mengenai konsep penghitungan PPh Pasal 21. Namun pada kali ini yang saya bahas adalah mengenai penyesuaian dan modifikasi penghitungan PPh Pasal 21 dengan menggunakan excel.

Berdasarkan pengalaman, jika saya menghitung PPh Pasal 21 dengan menggunakan konsep standar yang sesuai dengan contoh penghitungan yang ada di lampiran PER 16/PJ/2016 dan lain sebagainya, maka di akhir tahun pajak akan menghasilkan nilai PPh Pasal 21 yang sesuai dengan porsinya, dengan syarat nilai gaji di setiap bulannya sifatnya tetap dan tidak berubah-ubah. Namun jika menghitung PPh Pasal 21 atas nilai gaji yang sifatnya tidak tetap dan berubah-ubah di setiap bulan dengan menggunakan konsep penghitungan standar, maka di akhir tahun pajak akan menghasilkan nilai PPh Pasal 21 yang menurut saya tidak proporsional. Alias bisa terjadi lebih dan kurang bayar yang nilainya sangat siginifikan. Bahkan, jika terjadi kelebihan bayar, nilai kelebihan bayar PPh Pasal 21 akan melebihi nilai PPh Pasal 21 yang menjadi dasar nilai kompensasinya. Untuk lebih jelasnya perhatikan daftar Gaji dan PPh 21 berikut ini :
Share:

Cara Menghitung dan Membuat Pelaporan Gaji dan PPh Pasal 21 Anggota Dewan Komisaris Yang Merangkap Sebagai Pegawai Dan Yang Tidak Merangkap Sebagai Pegawai

Saya ucapkan salam sukses untuk semua pembaca Kuat's blog yang sampai saat ini masih setia dengan postingan-postingan saya.  Doakan saja semoga saya selalu diberikan kesehatan agar saya bisa selalu memberikan postingan yang bermanfaat untuk semuanya. Pada posting kali ini saya masih akan memposting mengenai Aplikasi Excel Gaji dan PPh Pasal 21. Seperti yang sudah saya jelaskan pada posting-posting sebelumnya bahwa Aplikasi Excel Gaji dan PPh Pasal 21 ini adalah aplikasi yang dipergunakan untuk menghitung dan membuat pelaporan gaji dan PPh Pasal 21 dimana aplikasi ini dibuat untuk mempermudah pembaca semua dalam melakukan penghitungan PPh Pasal 21 dan membuat laporan gaji dan laporan PPh Pasal 21 atas gaji dan imbalan yang dibayarkan kepada pegawai maunpun non pegawai. Cukup mudah, simpel, dan banyak fungsinya.

Share:

SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

Ayo...Lapor SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

Tanggal 31 Maret 2014 sudah dekat. Artinya batas pelaporan pajak penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi sudah mau berakhir. Untuk itu buat para Wajib Pajak Orang Pribadi yang benar-benar cinta Indonesia, dan yang benar-benar mengaku orang Indonesia, serta yang benar-benar keluarga-keluarga terdahulunya pernah berjuang merebut kemerdekaan Indonesia dan kita sebagai penerus perjuangan kemerdekaan Indonesia, secara sadar wajib melaporkan Pajak Penghasilan Orang Pribadi atas semua penghasilan yang diperolehnya selama tahun 2013. Batas pelaporan untuk tahun pajak 2013 adalah tanggal 31 Maret 2014.

Buat saya sendiri, Alhamdulillaah susunan pelaporan pajak penghasilan Orang Pribadi milik saya pribadi sudah saya buat, tinggal saya laporkan saja. Saya buat pelaporannya menggunakan formulir 1770, karena saya sebagai pekerja bebas. artinya, saya kerja ini ayo,,,kerja itupun ayo,,,yang penting halal dan tidak korupsi. Dan system penghitungan penghasilan netonya saya menggunakan norma. Sebagai simulasi berikut ini saya perlihatkan hasil penghitungan penghasilan saya selama tahun Pajak 2013. Dan selama saya menerima penghasilan dari pemberi penghasilan belum dipotong pajak, sehingga system pemotongan pajak dengan menggunakan Self Assesment System dengan status K.1 Dan berikut adalah daftar rekapitulasi penghasilan selama tahun pajak 2013:

BULANJUMLAH PENGHASILAN
JanuariRp  2.000.000
FebruariRp  1.250.000
MaretRp     500.000
AprilRp  1.500.000
MeiRp  3.800.000
JuniRp  1.750.000
JuliRp  3.500.000
AgustusRp  4.000.000
SeptemberRp  3.500.000
OktoberRp  3.500.000
NovemberRp  5.500.000
DesemberRp  3.250.000
JUMLAH PENGHASILAN BRUTORp33.550.000

Menurut Keputusan Direktorat Jenderal Pajak Nomor : KEP-536/PJ./2000 Tanggal 29 Desember 2000, untuk Norma Penghitungan dengan nama Jenis Usaha : Pekerjaan Bebas Bidang Profesi Lainnya di daerah 10 Ibu Kota Propinsi adalah sebesar 50%. Dan Jabodetabek adalah termasuknya. Untuk melihat detailnya anda bisa download di menu download, lihat Gambar.1.

Gambar.1
Maka, penghitungan Penghasilan Neto nya adalah sebagai berikut :

PEREDARAN BRUTONORMANETO
Rp33.550.00050%Rp16.775.000

Untuk melihat detail isian form penghitungan norma , klik Gambar.2 berikut :

Gambar.2

Sehingga Penghitungan PPh OP nya adalah sebagai berikut:

Penghasilan Neto Dari UsahaRp16.775.000
Penghasilan Neto Dalam Negeri LainnyaRp           0;00
Penghasilan Dari Luar NegeriRp           0;00
Jumlah Seluruh PenghasilanRp16.775.000
Zakat dan SumbanganRp     838.750
NetoRp15.936.250
PTKP (K.1)Rp28.350.000
PPh TerutangRp           0;00

Terlihat jelas di dalam tabel perhitungan tersebut bahwa nilai PPh Terutang untuk Tahun Pajak 2013 adalah Nihil alias kosong, alias gk punya kewajiban membayar pajak. Karena nilai Neto masih di bawah nilai PTKP. Jadi saya untuk Tahun Pajak 2013 tidak punya utang pajak sama negara. Akan tetapi saya wajib melaporkan pajaknya ke Kantor Pelayanan Pajak dimana saya terdaftar sebagai Wajib Pajak. Klik Gambar.3 untuk melihat detail laporannya.

Gambar.3
Karena saya sebagai pekerja bebas maka saya melaporkan pajak dengan menggunakan formulir 1770. Lalu bagaimana dengan anda sebagai Orang Pribadi yang statusnya sebagai pegawai? Itumah lebih gampang lagi. Anda yang sebagai pegawai tetap, tentunya tiap bulan dapat gaji. Nah gaji-gaji anda tiap bulan sebenernya sudah dihitung unsur pajak penghasilannya oleh bagian penghitung gaji dan pajak di tempat anda bekerja dan bagian penghitung gaji dan pajak ditempat anda bekerja juga sudah membayar ke Bank dan melaporkannya ke Kantor Pajak tiap bulannya sampai akhir tahun. Dan pada akhir tahun bagian penghitung gaji dan pajak di tempat anda bekerja juga (seharusnya mempunyai kewajiban) membuatkan bukti pemotongan pajak penghasilan untuk masing-masing pegawai yang menerima gaji. Kalo pegawai tetap swasta nama formulir bukti pemotongan pajak penghasilan adalah formulir 1721-A1, dan kalo pegawai tetap dengan status pegawai negeri nama formulir bukti pemotongan pajak penghasilan adalah formulir 1721-A2. Nah, formulir itu harusnya diberikan kepada masing-masing karyawan/pegawai di akhir tahun pajak. Untuk apa? ya untuk dijadikan lampiran pada saat para pegawai akan melaporkan kewajiban SPT Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadinya. Jadi pesan untuk bagian penghitung gaji dan pajak yang masih lalai, jangan malas-malas membuatkan bukti potongnya, dan berikan kepada masing-masing pegawai tiap tahunnya. Serta harus lebih aktif dan kreatif, karena anda dibayar memang untuk itu.

Nah, jika anda yang setatusnya sebagai pegawai tetap, jika sudah menerima formulir 1721-A1 atau 1721-A2, lihat jumlah penghasilannya. Jika jumlah penghasilan anda selama setahun masih dibawah sama dengan 60 juta, maka anda harus melaporkan pajak penghasilannya dengan menggunakan formulir 1770-SS dilampirkan dengan formulir 1721-A1 bagi pegawai swasta ataupun formulir 1721-A2 bagi pegawai negeri. Namun jika jumlah penghasilan anda diatas 60 juta, anda harus melaporkan pajak penghasilannya dengan formulir 1770-S dilampirkan formulir 1721-A1 ataupun formulir 1721-A2. Lapor cepet-cepet sebelum Tanggal 31 Maret tiap tahunnya ke Kantor Pelayanan Pajak ataupun dengan Drop Box. Kalo anda sudah memegang bukti penerimaan laporan pajak dari kantor pajak, itu artinya anda benar-benar cinta tanah air dan kemerdekaan ini.

Nah bagi anda yang memerlukan formulir 1770, bisa hubungi saya di line 0813 1684 5354 atau via email payrollassistantservices@gmail.com. dan bagi anda yang memerlukan pertanyaan seputar ini, bisa ngobrol sama saya di nomor tersebut. Waktunya bebas selama saya tidak sedang menyetir kendaraan. Semoga bermanfaat.
Share:

Cara Membuat Konsep PPh 21 Pegawai Tetap Agar Tetap Nihil

Postingan kali ini, saya akan menjelaskan tentang contoh perhitungan PPh Pasal 21 untuk karyawan. Postingan ini sesuai dengan perlakuan UU Nomor 36 Tahun 2008 dan ketentuan tentang pemotongan PPh Pasal 21 tahun 2009. Nah, untuk lebih jelasnya adalah perhatikan contoh sebagai berikut.

Misal, Tn. Kuat adalah pegawai pada perusahaan PT Jujur, menikah tanpa anak, memperoleh gaji sebulan Rp. 4.000.000,00. PT Jujur mengikuti program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing 0,50% dan 0,30% dari gaji. PT Jujur menanggung iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji sedangkan Tn Kuat membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap bulan. Disamping itu PT Jujur juga mengikuti program pensiun untuk pegawainya.

Share:

My Channel

Posting This Week

Video Tutor 1

Video Tutor 2

Video Tutor 3

Video Tutor 4

Video Tutor 5

Video Tutor 6

Video Tutor 7

Video Tutor 8

Video Tutor 9

Video Tutor 10